Tidak bisa kita pungkiri dan mengelak lagi, Ramadhan sebagai bulan
yang dinanti-nanti oleh semua umat manusia, tidak hanya umat muslim saja tapi
semua insan yang hidup di dunia ini merasakan bahagia akan hadirnya bulan suci
Ramadhan. Kenapa sampai seluruh umat manusia ikut bahagia, sementara puasa
hanya diperuntukkan pada umat muslim saja? Karena, di dalam bulan suci tersebut
mereka(non muslim) mendapatkan peluang datangnya riski yang berlipat ganda
dibanding hari-hari biasa, baik di Pasar, Supermarket, Swalayan hingga pinggir
jalan rame semua penuh dengan aneka ragam macam dagangan, makanan, minuman,
pakaian, dsb. Dari kejadian tersebut kita dapat mengambil makna bahwa Ramadhan
sebagai wadah pemererat persaudaraan.
Di bulan Ramadhan seluruh umat muslim berbondong-bondong,
berlomba-lomba dalam melakukan segala amal kebaikan, baik dalam hal ibadah
maupun bersosial. Hal itu dikarenakan, di bulan Ramadhan semua amal dilipat gandakan
pahalanya oleh Allah Ta’ala. Dengan demikian bulan Ramadhan dijadikan momentum
yang pas guna mempererat persaudaraan baik sesama muslim atau non muslim.
Terlebih masyarakat Indonesia khususnya warga Jepara yang mayoritas sebagai
umat muslim akan lebih mudah dalam mempersatukan warga dalam tali persaudaraan.
Menciptakan rasa kasih dan sayang sesama muslim atau non muslim. Membuang
jauh-jauh kekerasan atau konflik dalam sebuah kesepakatan.
Seperti yang disampaikan oleh salah satu Majlis Ulama Indonesia,
bulan Ramadhan hendaknya dijadikan sebagai momentum dalam mempererat
persaudaraan dan kesatuan. Diharapkan umat muslim yang menjalankan ibadah puasa
bisa menjadikan perdamaian dan ketertiban. Demi terciptanya rasa kesatuan antar
umat beragama.
Dan salah satu rukun agama Islam adalah Puasa dalam bulan Ramadhan.
Puasa yang secara umum telah banyak ahli meneliti bahwa Puasa menyehatkan, baik
bagi jasmani maupun rohani dan juga bagi moral dan mental seseorang.
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad ﷺ
,yang artinya “berpuasalah kalian semua maka akan menyehatkan
kalian”. dan juga dalam hadits lain terdapat hadits yang menerangkan bahwa
kebahagian orang yang berpuasa ada dua yaitu saat berbuka puasa dan saat
bertemu dengan Tuhannya.
Dan pastinya dalam puasa kita terdapat banyak faedah dan manfaat
seperti yang telah kita ketahui, seperti menyehatkan dan menjadikan ukhuwah
kita semakin erat dalam satu kondisi yaitu sama-sama menahan lapar, dahaga dan
juga nafsu. Dan pada hakikatnya dari Puasa adalah menahan hawa nafsu kita.
Karena dengan berpuasa yang mana kita bisa menahan hawa nafsu kita maka akan
menjadikan kondisi sepiritual kita semakin fresh dan menjadikan kita semakin
erat persaudaraan baik sesama muslim atau non muslim. Karena sebulan suntuk
kita berpuasa kita dituntut melakukan hal-hal yang baik, saling membantu,
siaturrohim, menahan hawa nafsu dan menahan emosi sebagaimana perilaku yang
telah dicontohkan baginda kita Nabi Muhammad ﷺ.
Nabi Muhammad ﷺ telah memperingatkan kita dalam haditsnya yaitu “Ada lima perkara
yang dapat membatalkan puasa yaitu Bohong, Ghibah(menggunjing), mengadu domba,
melihat orang lain dengan syahwat(lawn jenis) dan bersaksi atau bersumpah
bohong”. Dan sebagian ulama mengartikan dari kata membatalkan yaitu batal dalam
pahala puasanya saja, tapi ada sebagian ulama yang mengatakan bahwa batal
puasanya bukan dalam pahalanya saja tapi wajib mengkodlonya.
Semoga dalam puasa kali ini,
dengan berkah dan manfaat puasa, kita sebagai generasi bangsa bisa mewujudkan
impian nenek moyang kita yaitu menjadikan bangsa kita sebagai bangsa yang aman
dan sejahtera. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar